Jumat, 27 Juli 2018

Perbedaan JASO MA dan JASO MB pada pelumas motor

Hai sob... Pernahkah kalian perhatikan tiap kali kalian ganti pelumas motor ataupun mobil terdapat logo JASO MA?!. Ada lagi pelumas yang berlogo JASO MB. Naah tahukah kalian apa maksud dari logo tersebut?
JASO merupakan organisasi yang berbasis di Jepang yang khusus menangani standarisasi pelumas kendaraan bermotor. Japan Automobile Standard Organization (JASO) membuat standar khusus untuk pelumas kendaraan bermotor dibandingkan dengan standar yang diterapkan oleh organisasi lain atau oleh negara lain. Setidaknya ada dua jenis standar JASO yaitu JASO MA dan JASO MB. JASO MA sendiri akan terbagi menjadi beberapa spesifikasi yaitu MA, MA1 dan MA2. Pelumas dengan spesifikasi JASO MA adalah pelumas untuk kendaraan bermotor dengan sistem kopling basah. Kenapa disebut dengan sistem kopling basah?.... Karena kopling terendam oleh oli atau pelumas. Dengan kata lain pelumas mesin berfungsi sekaligus sebagai pelumas gearbox atau rumah kopling. Sedangkan pelumas dengan spesifikasi JASO MB .....

Sedangkan pelumas dengan spesifikasi JASO MB adalah pelumas untuk kendaraan bermotor dengan sistem kopling kering. Maksud dari kopling kering disini adalah kopling tidak terendam oli atau pelumas. Sifat yang paling mencolok dari perbedaan kedua standar ini adalah tingkat gesekannya. Untuk JASO MA mempunyai tingkat gesekan yang lebih tinggi ketimbang JASO MB. Artinya JASO MB akan lebih licin daripada JASO MA. Oleh karena itu pelumas dengan spesifikasi JASO MB tidaklah cocok untuk kendaraan bermotor dengan sistem kopling basah karena akan terjadi selip kopling karena tidak terjadi gesekan pada kopling yang disebabkan oleh licinnya pelumas. Sebaliknya Pelumas dengan spesifikasi JASO MA tidak sesuai untuk kendaraan bermotor dengan sistem kopling kering. Pada umumnya motor-motor dengan sistem kopling kering adalah motor jenis matic sedangkan motor dengan sistem kopling basah adalah motor bebek atau sport. Jadi mudah membedakannya, JASO MA untuk motor bebek atau sport, JASO MB untuk matic.

Kamis, 01 Februari 2018

Mimpi Itu Nyata

*Apakah org yg meninggal sadar bahwa dirinya sdh mati*

*Orang yang mati awalnya tidak menyadari bahwa dirinya mati. Dia merasa dirinya sedang bermimpi mati. Dia melihat dirinya ditangisi, dimandikan, dikafani, disholati hingga diturunkan ke dalam kubur. Dia merasa dirinya sedang bermimpi saat dirinya ditimbun tanah. Dia berteriak-teriak tapi tidak ada yang mendengar teriakannya*

*Beberapa waktu kemudian*

*Saat semua sudah pulang meninggalkannya sendirian di bawah tanah. Allah kembalikan ruhnya. Dia membuka mata, dan terbangun dari “mimpi” buruknya.*

*Dia senang dan bersyukur, bahwa ternyata apa yang dia alami hanyalah sebuah mimpi buruk, dan kini dia sudah bangun dari tidurnya.*

*Kemudian dia meraba badannya yang hanya diselimuti kain sambil bertanya kaget,*

*“Dimana bajuku? Kemana celanaku?” Lalu dia meraba sekelilingnya yang berupa tanah “Dimanakah aku?” “Tempat apa ini? Kenapa bau tanah dan lumpur?” Kemudian dia mulai menyadari bahwa dia ada di bawah tanah, dan sebenarnya apa yang dialaminya bukanlah mimpi! Ya, dia sadar bahwa dirinya benar-benar telah mati.*

*Berteriak lah dia sekeras-kerasnya, memanggil orang-orang terdekatnya yang dianggap bisa menyelamatkannya:*

*“Ibuuuuu….!!!!*
*“Ayaaaaaah…!!!!”*
*“Kakeeeeek!!!”*
*“Neneeeek!!”*
*“Kakaaaaak!!!”*
*“Sahabaaaaat!!!”*

*Tidak ada seorang pun yang menjawab nya. Dia yang selama ini lupa pada Allah pun ingat bahwa ALLAH adalah satu-satunya harapan.*

*Menangis lah dia sambil meminta ampun,*

*“Ya, Allaaaaaaah…. Ya Allaaaaaaah…. Ampuni aku ya Allaaaaaaah….!!!”*

*Dia berteriak dalam ketakutan yang luar biasa yang belum pernah dirasakan sebelumnya sepanjang hidupnya.*

*Jika dia orang baik, maka muncullah dua malaikat dengan wajah tersenyum akan mendudukkannya dan menenangkannya, menghiburnya dan melayaninya dengan pelayanan yang terbaik.*

*Jika dia orang buruk, maka dua malaikat akan menambah ketakutannya dan akan menyiksanya sesuai keburukannya.*

 

*Pertolongan Al-Quran di Alam Kubur*

*Dari Sa’id bin Sulaim ra, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:*

*“Tiada penolong yg lebih utama derajatnya di sisi Allah pada hari Kiamat daripada Al-Qur’an. Bukan nabi, bukan malaikat dan bukan pula yang lainnya.” (Abdul Malik bin Habib-Syarah Ihya)*

*Al Bazzar meriwayatkan dalam kitab La’aali Masnunah bahwa jika seseorang meninggal dunia, ketika orang – orang sibuk dengan kain kafan dan persiapan pengebumian di rumahnya, tiba -tiba seseorang yang sangat tampan berdiri di kepala mayat. Ketika kain kafan mulai dipakaikan, dia berada di antara dada dan kain kafan.*

*Setelah dikuburkan dan orang – orang mulai meninggalkannya, datanglah 2 malaikat. Yaitu Malaikat Munkar dan Nakir yang berusaha memisahkan orang tampan itu dari mayat agar memudahkan tanya jawab.*

*Tetapi si tampan itu berkata: ”Ia adalah sahabat karibku. Dalam keadaan bagaimanapun aku tidak akan meninggalkannya. Jika kalian ditugaskan utk bertanya kepadanya, lakukanlah pekerjaan kalian. Aku tidak akan berpisah dari orang ini sehingga ia dimasukkan ke dalam syurga.”*

*Lalu ia berpaling kepada sahabatnya dan berkata, “Aku adalah Al quran yang terkadang kamu baca dengan suara keras dan terkadang dengan suara perlahan.*

*Jangan khawatir setelah menghadapi pertanyaan Munkar dan Nakir ini, engkau tidak akan mengalami kesulitan.”*

*Setelah para malaikat itu selesai memberi pertanyaan, ia menghamparkan tempat tidur dan permadani sutera yang penuh dengan kasturi dari Mala’il A’la (Himpunan Fadhilah Amal : 609)*

*Allahu Akbar, selalu saja ada getaran haru selepas membaca hadits ini. Getaran penuh pengharapan sekaligus kekhawatiran. Getaran harap karena tentu saja mengharapkan Al-Quran yang kita baca dapat menjadi pembela kita di hari yang tidak ada pembela. Sekaligus getaran takut, kalau-kalau Al-Quran akan menuntut kita.*

*Banyak riwayat yang menerangkan bahwa Al-Quran adalah pemberi syafa’at yang pasti dikabulkan Allah Subhanahu wa Ta’ala.*

*Ya Allah, ampunilah dosaku, dosa ibu bapakku, keluargaku, saudaraku dan seluruh kaum muslimin, Ya Allah, jangan Engkau cabut nyawa kami saat tubuh kami tak pantas berada di SurgaMu. Aamiin.